KOMIT DAMAI "Pemilu Lancar Tanpa
Bencana"
Membicarakan pemilukada tanpa
kekerasan. Ini hadir dalam wacana publik Sul-sel mendatang. Pasalanya saat ini
Sul-sel akan berhadapan agenda pemilihan pemimpin. Atau pemilihan gubernur
Sulawesi selatan mendatang.
Mendukung pemilihan damai tanpa
kekerasan merupakan komitrmen proses awal menuju demokrasi yang elegan dan
bertanggung jawab.
Berbagai kalangan meng “ gosip” kan bahwa dalam rangka pemilihan calon pemimpin, masyarakat kita masih cendrung
untuk terlibat dalam menggerakkan supporter pendukung fanatik yang berlebihan.
Sehingga mengakibatkan menghalalkan apa saja dan menggiring massa kemana ia
kehendaki.
Hal ini melatar belakangi perbincangan
ini. Saya diajak saudara Ibrahim ikut sebuah pertemuan koalisi msayarakat sipil
di Wodsy Kafe 4 September 2012. Pemilu damai. Dengan singkatan KOMIT DAMAI.
Koalisi ini menggalang sejumlah elemen, termasuk NGO, dan mahasiswa. Terkecuali
bukan dari kalangan partisan kandidat murni para calon, hal ini demi
melestarikan tujuan murni deklarasi ini kedepan. Menurut Prof Aswanto, bahwa
kita refleksi sejenak. Kenapa kita tak lari kesana atau lari kesitu, dalam
artian tak berkoalisi dengan para kandidat calon. Namun tujuan kita adalah
bagaimana agar masyarakat Sulsel aman itu saja.
Sulit bagi kita untuk meneliti,
jika tak ada data lengkap. Apakah kita rela dikoyak-koyak gara-gara pemilu
Sulsel. Satu sisi kita punya tujuan bahwa pemilu ini damai. Boleh pilih siapa
saja, asalkan pemilihan ini lancer dan damai. Pliihan boleh beda, asal demokrasi
berjalan benar.
“ Silahkan pilih sana silahkan
pilih situ, jelasnya pemilu ini damai.
Saya pernah dengan dan dapat
bisikan, Imam Prasojo, di Sulsel ada sentiment pasar alumni.
Kaderisasi di Makassar tidak berjalan. Dan banyak orang terlibat
dalam sebagai tim sukses. Dan kita yakin semua calon semua menjanji tim mereka. Menurut Wahidin Kamase dari PBHI
Sulsel, bahwa hingga saat ini belum ada dari pihak kandidat member edukasi
public terhadap calon dan pendukung calon.
Koalisi ini terbuka dan cair, tak terikat
dengan kepentingan politik. Maka moga-moga tak dijadikan komoditi.
Lanjut Aswanto, ruang untuk berbicara sesuatu menjadi sangat
sempit. Kita jadi kepepet.
Yang hadir dalam pertemuan ini
salaha satunya. HMI, Kelompok CIPAYUNG. PMII.
Target target salah satunya
adalah deklarasi, seminar rencana dalam seminar akan menghadirkan stakehorlder.
Dan juga melibatkan pelajar SMU sebagai pemilih pemula.
Menngajak Sejumlah Media
Koalisi masyarakat sipil untuk
demokrasi damai disingkat “Komit Damai” melukan kunjungan kesejumlah media
cetak Kamis 22 Septerber 2012. Salah satunya yaitu Fajar dan Tribun. Dalam
kunjungannya dimedia fajar dihadiri Prof Aswanto, Asis, Rusdin Tompo. Menurut
Aswanto kepada media Fajar, bahwa ada
keresahan membesar untuk menghadapi pemilu mendatang. Dan kalangan individu
maupun masyarakat sipil merasa sangat kwahatir jika akan tercedrainya pemilu
mendatang. Dan salah satunnya adalah pemilhan calon gubernur Sulsel mendatang.
Selain itu dalam koalisi ini Asis
menambahkan bahwa, koalisi ini adalah
koalisi yang cair dan terbuka. Dan dalam waktu dekat akan ada seminar tentang
ini. Dan akan berlanjut dalam bentuk deklarasi dan sarasehan.
Hal yang sama juga dalam
kunjungan ke media Tribun, bahwa ada keresahan akan adanya konflik besar. Dan
masing-masing “mashab” istilhanya masing-masing punya pendukung besar. Dan
berharap juga masing-masing stakeholder, artian masing-masing kandidat juga
memilih untuk mendukung pemilu damai ini. Dan berharap akan berlanjut sampai
pemilihan presiden 2014 mendatang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar