Selasa, 23 April 2013

Pemilu Lancar Tanpa Bencana


KOMIT DAMAI "Pemilu Lancar Tanpa Bencana"

Membicarakan pemilukada tanpa kekerasan. Ini hadir dalam wacana publik Sul-sel mendatang. Pasalanya saat ini Sul-sel akan berhadapan agenda pemilihan pemimpin. Atau pemilihan gubernur Sulawesi selatan mendatang.

Mendukung pemilihan damai tanpa kekerasan merupakan komitrmen proses awal menuju demokrasi yang elegan dan bertanggung jawab.

Berbagai kalangan meng “ gosip” kan bahwa dalam rangka pemilihan calon pemimpin, masyarakat kita masih cendrung untuk terlibat dalam menggerakkan supporter pendukung fanatik yang berlebihan. Sehingga mengakibatkan menghalalkan apa saja dan menggiring massa kemana ia kehendaki.

Hal ini melatar belakangi perbincangan ini. Saya diajak saudara Ibrahim ikut sebuah pertemuan koalisi msayarakat sipil di Wodsy Kafe 4 September 2012. Pemilu damai. Dengan singkatan KOMIT DAMAI. Koalisi ini menggalang sejumlah elemen, termasuk NGO, dan mahasiswa. Terkecuali bukan dari kalangan partisan kandidat murni para calon, hal ini demi melestarikan tujuan murni deklarasi ini kedepan. Menurut Prof Aswanto, bahwa kita refleksi sejenak. Kenapa kita tak lari kesana atau lari kesitu, dalam artian tak berkoalisi dengan para kandidat calon. Namun tujuan kita adalah bagaimana agar masyarakat Sulsel aman itu saja.

Sulit bagi kita untuk meneliti, jika tak ada data lengkap. Apakah kita rela dikoyak-koyak gara-gara pemilu Sulsel. Satu sisi kita punya tujuan bahwa pemilu ini damai. Boleh pilih siapa saja, asalkan pemilihan ini lancer dan damai. Pliihan boleh beda, asal demokrasi berjalan benar.
“ Silahkan pilih sana silahkan pilih situ, jelasnya pemilu ini damai.

Saya pernah dengan dan dapat bisikan, Imam Prasojo, di Sulsel ada sentiment pasar alumni.
Kaderisasi di Makassar  tidak berjalan. Dan banyak orang terlibat dalam sebagai tim sukses. Dan kita yakin semua calon semua menjanji tim mereka. Menurut Wahidin Kamase dari PBHI Sulsel, bahwa hingga saat ini belum ada dari pihak kandidat member edukasi public terhadap calon dan pendukung calon.
Koalisi ini terbuka dan cair, tak terikat dengan kepentingan politik. Maka moga-moga tak dijadikan komoditi.

Lanjut Aswanto,  ruang untuk berbicara sesuatu menjadi sangat sempit. Kita jadi kepepet.
Yang hadir dalam pertemuan ini salaha satunya. HMI, Kelompok CIPAYUNG. PMII.
Target target salah satunya adalah deklarasi, seminar rencana dalam seminar akan menghadirkan stakehorlder. Dan juga melibatkan pelajar SMU sebagai pemilih pemula.

Menngajak Sejumlah Media

Koalisi masyarakat sipil untuk demokrasi damai disingkat “Komit Damai” melukan kunjungan kesejumlah media cetak Kamis 22 Septerber 2012. Salah satunya yaitu Fajar dan Tribun. Dalam kunjungannya dimedia fajar dihadiri Prof Aswanto, Asis, Rusdin Tompo. Menurut Aswanto kepada media Fajar, bahwa  ada keresahan membesar untuk menghadapi pemilu mendatang. Dan kalangan individu maupun masyarakat sipil merasa sangat kwahatir jika akan tercedrainya pemilu mendatang. Dan salah satunnya adalah pemilhan calon gubernur Sulsel mendatang.

Selain itu dalam koalisi ini Asis menambahkan bahwa,  koalisi ini adalah koalisi yang cair dan terbuka. Dan dalam waktu dekat akan ada seminar tentang ini. Dan akan berlanjut dalam bentuk deklarasi dan sarasehan.
Hal yang sama juga dalam kunjungan ke media Tribun, bahwa ada keresahan akan adanya konflik besar. Dan masing-masing “mashab” istilhanya masing-masing punya pendukung besar. Dan berharap juga masing-masing stakeholder, artian masing-masing kandidat juga memilih untuk mendukung pemilu damai ini. Dan berharap akan berlanjut sampai pemilihan presiden 2014 mendatang.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar